SMP & SMA Qur'an Anamfal, Cirebon : Sekolah Takhassus Al-Qur'an Wawasan Global

Tampilkan postingan dengan label Global vision. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Global vision. Tampilkan semua postingan

24 Okt 2019

By Positive Impact Center
Kerjasama Anamfal Quran Pesantren & Gerakan Indonesia Mendunia

Sebelum isi form agar membaca info lengkap program; KLIK DI SINI.





Call Center 
0895-0840-4300
kerjasama.pic@gmail.com
www.positiveimpactcenter.net



20 Okt 2019


Berbasiskan spirit Qur'an, mewujudkan Indonesia Maju & Memimpin Dunia 

Siapapun yang memilki mimpi ke luar negeri dengan 111 cara legal, hemat, / bahkan gratis. 
Baik untuk diri, keluarga, teman, & orang terdekat. 
Membangun visi kepemimpinan.

Pembicara : Ust. Faisal Hilmi & Tim
-Pendiri Pesantren Qur'an Anamfal (visi mendirikan pesantren di 111 negara 5 benua), & gerakan Indonesia Mendunia
-Penerima beasiswa penuh BidikMisi
-Magister Tafsir Qur'an UIN Jakarta
-Delegasi-Pembicara konferensi nasional & internasional (10 negara 2 benua)

Poster Pelatihan Kepemimpinan (leadership) visi global


11 Materi Utama
1. Sejarah dan wawasan terbentuknya bangsa
2. Makna batas negara
3. Isu global terkini
4. Motivasi Quran : Go Global
5. Hikmah travel the world
6. Tips cara kuliah ke luar negeri + beasiswa
7. Cara mengikuti konferensi internasional. Baik Asia, Timur Tengah, Eropa, Hingga Amerika
8. Islam Nusantara Berkemajuan : Ekspor peradaban (fashion, wisata halal, hingga pesantren)
9. Kiat buat paspor mandiri (save uang hingga 1jt)
10. Membangun PD pada diri dan bangsa
11. Kiat dapat tiket pesawat murah meriah luar negeri (save uang hingga puluhan juta rupiah)

Biaya
-Registrasi : Rp 111rb
-Deposit komitmen : Rp 200rb (dikembalikan saat berhasil berangkat ke luar negeri)
-Pelatihan : 999rb (bisa dicicil 3x)

Beasiswa
Tersedia 100 beasiswa (gratis) bagi Santri/Yatim/Dhuafa Ahlul Qur'an (Ahli tilawah/hafiz/tafsir)

5 Fasilitas
1. Pelatihan 3 bulan. Seminggu 1X. 1 Pertemuan 2jam (Sebagian online & offline. Sesuai jadwal).
2. Materi (file/print out modul)
3. Konsultasi gratis 1x. Baik bertemu ataupun online (chat/tlp/vc), 2jam.
4. Paket Makan 2x. Saat pelatihan offline (bertemu langsung).
5. Sertifikat.

Garansi Program
2 tahun tidak ke luar negeri, 100% biaya pelatihan dikembalikan.
S&K berlaku.

Kuota Terbatas
Tahun 2020, hanya 1000 Peserta.
Terbuka umum, termasuk pemuda, mahasiswa, dan santri.
Gelombang 1 Registrasi 22 Oktober - 22 Desember 2019
Min. 20 peserta, training di mulai.

INFO
PIC Corp Office
@Pesantren Qur'an Anamfal
Graha Jeumpa No. 21, Graha Bintaro,
Tangerang Selatan, Indonesia

WA Ihsan 0895-0840-4300
Email : kerjasama.pic@gmail.com
Web : www.positiveimpactcenter.net

27 Mar 2017

Oleh : Dr. Thobib Al-Asyhar, M.Si 
Anggota Komisi Infokom MUI, 
Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia.



Untuk kesekian kalinya, umat Islam dan bangsa Indonesia berduka. Kamis jam 06.15 (16/3) di kediamannya, Malang, Al-Mukarram Dr. KH. Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU dua periode (1999 -2009) berpulang ke haribaan Allah Swt, menyusul pendahulunya, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Air mata pun mengalir mengiringi kemuliaan jenazah sosok humanis ke peristirahatan terakhirnya, di pemakaman keluarga, Komplek Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Kukusan Beji, Depok.
KH. Hasyim Muzadi : Ulama Indonesia langka berfikir go global



Beberapa jam, bahkan beberapa menit setelah informasi kewafatannya menyebar luas, bermunculan berbagai ragam kesaksian publik di media sosial baik dalam bentuk infografis maupun tulisan pendek dari beberapa tokoh dan masyarakat umum tentang sosoknya yang fenomenal. Rerata kesaksiannya seputar profilnya sebagai ulama mumpuni yang memiliki kedalaman ilmu, kelihaian retorik, dan sense of humor yang tinggi. Almarhum juga digambarkan sebagai tokoh pejuang keragaman yang konsisten memegangi prinsip dengan sifat-sifat lembutnya khas NU. Sehingga tidak heran jika Ketua Umum PBNU saat ini, KH. Said Agil Siraj, menyebut almarhum sebagai orang yang pantas menggantikan posisi Gus Dur sebagai Ketua Umum PBNU saat itu.
Dari sekian banyak ulasan di media, satu hal yang cukup menarik dari sosok alumni Gontor ini adalah kontribusinya terhadap harmoni dan kedamaian dunia. Kyai Hasyim sangat dikenal di dunia internasional. Bahkan saat serangan WTC 11 September 2001, dimana Amerika mengarahkan telunjuknya kepada dunia Islam, dan menangkap serta menghukum kelompok-kelompok Islam yang diduga terlibat dalam serangan tersebut, Kyai Hasyim berani mengatakan bahwa bukan Islam yang jadi problem, tetapi sekelompok kecil orang yang memiliki ideologi keras untuk merusak citra Islam.
Sebagaimana dimuat di laman www.nu.or.id (NU Online), kiprah Hasyim tersebut sangat nampak. Meski posisi Islam moderat Indonesia luput dari tuduhan atas peristiwa WTC, hal tersebut bukan berarti persoalan berhenti sampai di situ. Dalam kontek ini, Kyai Hasyim mengambil peran penting untuk memberi pemahaman tentang masyarakat Islam Indonesia kepada dunia internasional. Menurutnya, dunia internasional dipandang perlu mengetahui Islam di Indonesia yang tidak setuju agama dijadikan dasar tindak kekerasan. Sehingga, Kyai Hasyim memandang penting untuk membangun komunikasi dengan dunia luar secara intensif, tak terkecuali dengan Negeri Paman Sam.
Atas inisiatifnya tersebut, Kyai Hasyim lalu diminta datang ke AS untuk menjelaskan bagaimana pemahaman masyarakat Islam Indonesia terhadap agamanya. Dia kemudian memaparkan secara jelas dan tegas terkait peta dan struktur Islam.
“Saya gambarkan kepada pemerintah publik AS bahwa umat Islam di Indonesia itu pada dasarnya moderat, bersifat kultural, dan domestik. Tak kenal jaringan kekerasan internasional,” ujar Kyai Hasyim seperti dikutip oleh NU Online.
Begitu pula terkait kelompok hard liners (garis keras), Kyai Hasyim menyarankan agar AS tidak menggunakan sikap respresif. Solusi yang ditawarkannya yaitu melalui pendekatan sosio-kultural. Pendekatan pendidikan, kultural, dan social problem solving masih lebih tepat dan mengena daripada dengan cara-cara kekerasan. Karena kekerasan akan menimbulkan benci dan dendam yang pada akhirnya dapat memperbesar kekerasan baru yang tidak pernah selesai. Dengan demikian, gerakan-gerakan kekerasan atas nama agama dan Tuhan secara perlahan akan dapat diatasi atau bahkan hilang.
Bukan sampai di situ, Kyai Hasyim juga terlibat aktif dalam Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian (World Conference on Religion for Peace/WCRP) ke 8 yang berlangsung di Kyoto, Jepang. Dalam event tersebut, Kyai Hasyim terpilih sebagai salah satu dari 9 presiden WCRP. WCRP merupakan organisasi lintas agama yang menghimpun tokoh-tokoh berbagai agama dari seluruh dunia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. Pada pertemuan di Kyoto, hadir 600-an tokoh ragam agama dari 100 negara di dunia. WCRP sendiri didirikan pada 1970 dan saat ini berpusat di markas PBB New York.
Beberapa program WCRP adalah menghentikan perang, mengakhiri kemiskinan dan melindungi bumi. Mereka telah berupaya untuk membantu upaya rekonsiliasi di Irak, menjadi mediator dalam perang antar suku di Sierra Leone serta membantu jutaan anak yang terinfeksi virus HIV di Afrika. Kyai Hasyim dipilih karena perannya dalam pengembangan perdamaian baik di tingkat nasional maupun internasional. PBNU telah menggelar International Conference of Islamic Scholar (ICIS) pada 2004 dan 2006 yang dihadiri peserta dari 53 negara. PBNU juga membantu resolusi konflik di Thailand Selatan.
Melihat peran Kyai Hasyim di atas cukup lah menggambarkan bahwa almarhum termasuk tokoh yang sangat diperhitungkan dunia. Tentu masih banyak peran-peran lain beliau, seperti dalam dunia pendidikan, pertemuan para tokoh sufi dunia, dan lain-lain. Yang menjadi pertanyaan adalah, bukankah Kyai Hasyim hanyalah seorang tokoh yang dilahirkan dari pendidikan dalam negeri (lokal)? Kenapa “produk lokal” justru mampu berekspansi ke kancah global? Bukankah tidak sedikit “produk-produk” global, lulusan-lulusan universitas terkenal di Amerika, Eropa atau negara maju “hanya” menjadi tokoh lokal, bahkan tidak menjadi siapa-siapa?
Pertanyaan tersebut cukup menggelitik mengingat oleh sebagian kita masih meragukan “produk-produk” lokal untuk bisa tampil di dunia internasional. Ya, Kyai Hasyim merupakan salah satu pengecualian. Meskipun beliau dididik murni di dalam negeri, misalnya mulai dari MI, MTs, MA, Pesantren Gontor, pesantren salafiyah NU, dan IAIN, faktanya beliau justru menjadi tokoh dalam bidang kerukunan dan perdamaian dunia. Kira-kira faktor pendukung apa saja yang menjadikan Kyai Hasyim mampu berkiprah di dunia internasional. Ada beberapa faktor menurut hemat saya, diantaranya:
Pertama, kapasitas pribadi yang mumpuni, baik secara intektual, emosional, maupun spiritual. Siapapun akan menjadi apapun semuanya terpulang pada kapasitas dirinya. Kyai Hasyim yang dibesarkan murni dari pendidikan lokal mampu membuktikan bahwa “kedisinian” tidak menjadi penghalang untuk menembus batas prestasi level dunia. Anak pesantren yang dulunya hanya belajar ngaji kitab kuning dan mengarungi wisdom pesantren bisa menjadi “amunisi” dalam menaklukkan bentangan dunia yang sangat luas. Plus Kyai Hasyim pernah digembleng di pesantren Gontor untuk mendalami bahasa Arab dan Inggris sebagai modal penting kesuksesannya kelak, dan menjadi jendela bagi cakrawala kebesarannya hingga akhir hayatnya.
Kedua, sejak muda, Kyai Hasyim adalah aktifis organisasi. Di lingkungan NU pernah menjadi ketua ranting hingga memegang posisi puncaknya sebagai ketua PBNU. Demikian juga secara politik posisi beliau pernah menjadi anggota parlemen dari partai PPP, bahkan pernah menjadi Cawapres Megawati, meski tidak berhasil, dan sampai hembusan nafasnya yang terakhir beliau masih menjabat sebagai anggota Wantimpres. Keaktifannnya di Ormas dan di Parpol menjadikan dirinya makin matang dalam pandangan, sikap, dan perilaku sosialnya. Di lingkungan NU, Kyai Hasyim adalah tipe organisatoris yang handal, memiliki sikap disiplin dan pemahaman yang bagus dari sisi manajemen. PBNU di tangannya mengalami perubahan besar, khususnya dalam penataan manajerial yang sebelumnya kurang tertata di zaman Gus Dur. Dari sinilah bagaimana Kyai Hasyim mampu merancang, menyusun, memenej, memimpin, dan mengambil peran dalam berbagai problem solving keummatan, sehingga mengantarkannya sebagai sosok tangguh dan sukses.
Ketiga, jabatan puncak selama dua periode sebagai Ketua Umum PBNU, Organisasi Masyarakat (Ormas) terbesar dengan jumlah anggotanya sekitar 70 juta orang, tidak dapat dipungkiri yang dapat membuka jalan lempang kariernya di dunia internasional. Sebagai pemimpin tertinggi dari jamaah Nahdhiyyah yang tersebar di seluruh pelosok nusantara dan mungkin terbesar di dunia, menjadi sosok penting, baik dalam ranah sosial, politik, ekonomi, baik lokal, nasional, maupun internasional. Ormas Nahdlatul Ulama (NU), adalah Ormas Islam yang paling seksi secara politik, sehingga daya magnetnya cukup tinggi. Siapapun yang memegangi pimpinan puncak akan menjadi daya pikat dari banyak golongan, termasuk dunia internasional yang berkepentingan, baik dalam dunia pendidikan, maupun kedamaian dan kerukunan. Politik nasional tidak akan pernah melupakan peran Ormas besar NU, selain tentu saja Muhammadiyah. Demikain juga di kancah internasional, NU sangat diperhitungkan karena dapat berkontribusi memberikan gagasan dan perannya untuk harmoni dunia.
Keempat, corak paham dan keberagamaan Kyai Hasyim adalah jalan Nahdliyyah, yaitu Islam jalan tengah, Islam yang menjunjung tinggi moderasi, Islam rahmatan lil ‘alamin. Model Islam nusantara ala NU yang diperjuangkan Kyai Hasyim telah membuktikan bahwa agama dapat berdialog dengan tradisi, sehingga agama tidak dalam posisi berseberangan atau berhadapan dengan kultur masyarakatnya. Pandangan Islam yang membawa rahmat yang diusung Kyai Hasyim di level lokal dan interrnasional seakan menjadi penawar di tengah berkecamuknya perang antara agama dan politik di negara-negara Timur Tengah. Dunia Islam merindukan Islam ramah, bukan Islam marah, yang ditunjukkan oleh umat Islam Indonesia. Tingginya ancaman terorisme di level lokal, regional, dan internasional, Islam ala Indonesia yang dijaga ketat oleh NU dan Muhammadiyah mengantarkan Kyai Hasyim sering tampil di level dunia untuk menjelaskan tentang Islam damai seperti pengalaman Indonesia.
Berdasarkan keempat hal tersebut, dapat ditarik garis tegas bahwa kenapa Kyai Hasyim yang murni “produl lokal” pada akhirnya mampu berbicara di kancah internasional. Hal ini membuktikan bahwa “produk lokal” tidak boleh dipandang sebelah mata karena faktanya mampu menjadi rujukan dunia internasional. Dalam banyak kesempatan, para pemimpin negara Islam, seperti Bosnia, Rusia, Pakistan, dan lain-lain pernah dengan terus terang ingin belajar dengan Indonesia. Berkali-kali tokoh dunia Barat menyampaikan bahwa Islam Indonesia merupakan masa depan dunia Islam. Dan itu salah satunya diperjuangkan oleh sosok fenomenal Kyai Hasyim Muzadi yang saat ini telah meniggalkan kita semua.
Terima kasih pak Kyai atas inspirasi, dedikasi dan wisdom-nya yang engkau persembahkan untuk bangsa ini. Wallahu a’lam.
Source : mui.or.id

5 Jan 2017

Ust. Yusuf Mansur dalam acara program tv Makna dan Peristiwa TV One. Peran pemuda Islam harus berkontribusi global.

 

13 Agu 2016


Sebuah catatan untuk Global Vision Training Positive Impact Center
Oleh: Bung Faisal

Ada sesuatu yang menyemangati saya ketika berkunjung ke beberapa negara. Semanagt itu adalah membawa identitas bangsa dan sesuatu yang di miliki negri kita disebarluaskan kemanfaatan dan pengaruh baiknya pada dunia. Gerakan Indonesia mendunia terbersit begitu saja dan penuh tenaga saat melihat Indonesia di negri orang.

Pelatihan Visi Global
Apa sih gerakan Indonesia mendunia itu? Sederhanya kita sebagai manusia Indonesia dan kondisi yang dimiliki Indonesia dapat tersebar ke luar negri pengaruh baiknya dan manfaatnya. Contoh mudahnya misalnya dalam bidang fashion. Harapannya batik dapat mempengaruhi perubahan budaya berpakaian generasi muda seantaro dunia. Contoh lain produk dan layanan yang kita miliki. Saya ketika ke Kuala Lumpur Malaysia sangat senang dan bangga merek Es Teller 77 bisa buka cabang disana. Terus juga ketika saya mengunjungi mall Vivo City di Singapore (dekat Sentosa Island) di food court sana ada masakan padang. Sungguh bangga rasanya dan sangat bahagia produk kita bisa ada di negeri orang.

Lebih sederhanya lagi. Apa yang dilakukan negara maju seperti Amerika dapat kita lakukan. Kita ambil alih tugas itu. Bayangkan misalnya merek Macdonald begitu tersebar seantero bumi. Masyarakat dunia begitu menyukai produk makanannya. Saat saya ke Kuala Lumpur, Singapore, Manila Filipina, hingga Macau China merek itu tersebar kemana-mana dan mudah ditemukan. Tapi bagaimana dengan merek rumah makan masakan padang dan warteg kita? Saya bersyukur masakan padang sudah mulai go international.

Begitu juga dengan celana jeans. Berawal dari Amerika dan Eropa, sekarang celana itu menjadi celana wajib yang hampir selalu digunakan generasi muda di belahan dunia manapun. Tapi bagaimana dengan produk dan layanan kita? Dengan khzanah yang Indonesia miliki bisakah memberi kemanfaatan yang luas ke berbagai lapisan penduduk bumi.

"Ini gak mudah man! Terlalu bermimpi kamu! Urus dalam negri aja belum kelar!"
Sebagai genarasi muda Indonesia, ini adalah tantangannya. Saya yakin kalangan tua bisa sangat meragukan gagasan ini. Tapi kalau tidak sekarang kita mulai, kapan kita mendapatkan hasil Indonesia yang lebih baik. Kalau bukan kita generasi muda yang mengawali, mau siapa lagi. Semua mimpi besar pasti diawali cemooh, dipertanyakan hingga dikhawatirkan. Tapi tugas kita sebagai genearasi muda adalah membuktikannya. Karena kita amsih dianggap minim ilmu dan pengalaman, jadi gak jarang dianggap sebelah mata. Tapi sedikit saja hasil gerakan ini kelihatan, kita akan sangat diapresiasi dan dibantu berbagai pihak.

Pernikahan tidak akan terjadi bila tidak diawali mengenal hanya sekilas. Perusahaan tidak akan pernah membesar jika tidak dimuali dari garasi sekarang juga. Indonesia sebagai wadah warga berkeyakinan adanya Dzat yang segala Maha (Tuhan). Tugas kita hanya melakukan yang bisa dilakukan sekarang juga. Tuhan tidak menyuruh kita mengeluh yang tidak bisa kita lakukan.

Gak Pake Nanti-Nanti! Mulai Sekarang Juga!

Identitas Indonesia yang paling mudah kita kenalkan adalah batik. Ketika keluar negripun saya apsti membawa batik. Kita bisa buat kepeloporan penggunaan #EverydayBatik. Tantangannya adalah para pembuat dan pengrajin batik menginovasi baju batik yang bisa competebel di segala keadaan dan acara. Inovasi bahan yang digunakan. Motif yang lebih diinovasi agar terlihat lebih keren dan dinamis yang orang-orang luar negri ngena banget batik di hati dan hasrat mereka.

Peci hitam juga bisa kita go globalkan. Tantangannya merubah mindset dan budaya bahwa peci hitam itu keren diguanakn generasi muda. Image yang awlanya hanya aksesorisa kaum tua jadi aksesoris gaul anak muda. Pastinya akan kelihatan lebih kuat kita dan berwibawa dengannya. Tantangannya juga dalam inovasinya. Begitu pula dengan blangkon.

Produk-produk buatan Indonesia kita dorong dan bantu yang kita bisa berada di pusat-pusat perbelanjaan berbagai belahan dunia. Saya sangat senang dan bahagia ketika keluar negri lihat merek Indomie dan Antangin ada di toko dan supermarket di luar negri. Walau belum menyeluruh banget seperti produk US dan Eropa.

Segi jasa juga bagaimana layaknya seperti maskapai Garuda dan Lion Air bisa menjadi pilihan utama masyarakat dunia saat travelling. Jangan mau kalah misalnya denga AirAsia layanan asli Malaysia yang cukup berhasil mengambil hati masyarakat dunia untuk penerbangan low costnya. Termasuk di kita sendiri. Jika layanan dari bule semacam Western Union ada dimana-mana sampai ke pelosak desa di negri kita. Bagimana kita bisa membuat layanan yang dapat membantu segi-segi kehiduapan manusia dunia hingga ke plosok-plosok desa mereka juga.

Kita Bergerak Bersama!

Siapa yang tidak mau kita menjadi negara yang kuat, mandiri, dihormati dan disegani dunia. Saat kita ke Eropa, US, Australia, Timur Tengah, Asia dan dunia manapun kita dihormati dan disegani. Bukankah kita kalau ada bule dan ketemu dimana-mana seketika saja timbul rasa "wah" dan segan pada mereka. Bagaimana agar kita lebih baik dari pada itu saat kita berada di negara manapun.

Mimpi ini tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Bila kita yakin bisa, dengan usaha pasti bisa! Syaratnya kita tidak bisa sendiri-sendiri. Kita harus bersama-sama berbagai pihak dan kalangan bersatu padu menyumbangkan pikiran, ide, tenaga dan apapun yang bisa kita lakuakan pada niat dan tujuan mulia ini. Ayo kita sama-sama menjadi lidi-lidi yang bersatu yang memiliki kekutan hebat. #IndonesiaMendunia bisa!


13 Sep 2014

7 Pilihan Program Training Pengembangan Diri Anak Muda
1. Jangan Berfikir Positif! Kalau Gak Mau Sukses

2. Motivation & Leadership Training

3. Be a Smart Teenager! Kiat Menggapai Prestasi Sejati

4. The Power of Public Speaking : Kunci Percaya Diri Tampil Memukau

5. Say YES to GALAU! God Always Listening Always Understanding

6. Rahasia Sukses UN & Lulus SNMPTN Universitas Favorite

7. Be Succesfull & Great Leader : 5 Step Menjadi Pemimpin Mengagumkan


Wujudkan Mimpi Hafiz 30 Juz Bersanad & Kuliah Ke Luar Negeri

Qurban Bersama Ahlul Qur'an : Pilihan Kendaraan Terbaik Menuju Surga

Category

#YukHusnudzon! Acara Pemuda Aceh Africa Agenda Agent Pembicara Alumni Ambassadors America Arabian Arti Hidup Asean Asia Audio MP3 Bali Banten Bengkulu Berita Pemuda Bersyukur Buku Bahas Pemuda Bung Faisal Catatan Masa Muda Ceramah Character Building Cinta Qur'an Conference Da'i Dasar Kebijakan Download Ebook EduWeb Europe Exstra Fenomena Masyarakat Gathering Sahabat PIC Gerakan Pemuda Global vision Go Edu Travel Gorontalo Honeymoon Backpacker How To Indonesia Inspirasi International Conference Islam Internasional Islam Nusantara Jakarta Jambi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Utara Karir Kerja Karya #SahabatPIC Karya Ambassador Karya Team Karya Tokoh Keluarga Muda Kemendikbud Kemenpora Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Maluku Kepulauan Riau Lampung Layanan Links Liputan Media Maluku Maluku Utara Motivasi Motivasi Inspirasi National Conference Nationalism Nekad Delegates Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Outbound PHBI PHBN PIC Pustaka Papua Papua Barat Peduli Pemuda Pelatihan Ramadhan Pemberdayaan Pemuda Pemerintah RI Pemuda Desa Pemuda Kece Membaca Pemuda Qur'an Penerbit Buku Pengembangan Pemuda Photo Poster Profil Profil Motivator PIC Center Program Public Speaking Training Puisi Pulau Jawa Pulau Papua Pulau Sumatera Quotes Inspirasi Qur'an Renungan Riau Rules Sahabat PIC Sejarah Pemuda Seminar SpeakUp Course Sukses UN Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sumatra Barat Sumatra Selatan Sumatra Utara Testimoni Tips Belajar Tips Bergaul Tips Berprestasi Tips Cinta Tips Facebook Tips Ibadah Tips Jejaring Sosial Tips Membaca Tips Pendidikan Tips Remaja Tips Semangat Tips Wanita Tokoh Inspirasi Tokoh Pemuda Training Anak Muda Training Entrepeneurship Training Leadership Training Motivasi Training SMA SMK MA Travel Training True Story UKMWeb Video Visualisasi Afirmasi Mimpi Writer Training YHNC Yogyakarta Young Husnudzon Youth Achievement

Positive Impact Center (PIC Center)

Positive Impact Center (PIC Center)
Training & Development

Digital WM

Digital WM
Web Maker & IT Services

Iqromdia

Iqromdia
Penerbit Buku

Pesantren Ramadhan Online

Visitor