Oleh: Fitri Callista Azzahra,
#SahabatPICAmbassador Kalimantan Utara
Akhirnya aku harus mencari buku-buku dan referensi yang lebih akurat lagi. Jadi, tersibuklah aku dengan skripsiku. Untungnya zaman sudah canggih dan ada seorang teman baru yang bekerja di kantor tempatku mengambil data skripsiku yang baik dan mau membantuku. Bahkan aku ditawarkan honor disana membantu pekerjaan kantor. Aku fikir ini lumayan buat ongkos skripsi mengingat semenjak aku bilang kepada suamiku bahwa aku tak bisa pulang-balik seperti biasanya. Dia tak pernah lagi mengirimiku uang.
Dan uang yang selama ini dia berikan adalah uang buat saya bolak-balik Tarakan-Bunyu dan perlengkapan anak kami saja. Jadi ketika ada tawaran seperti itu saya tentu tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dan Alhamdulillah benar sekali kantor sangat membantuku sekali bahakan teman baruku itu yang selalu setia menemani dan memperbaiki printerku saat lagi ngeprint dan ngadat.
Hubungan ku dengan suamiku semakin renggang. Aku tetap berusaha seperti biasa memberikan perhatian-perhatian kecil dan menelpon anakku. Namun lagi-lagi dia tak mau datang ke Tarakan. Padahal saat itu dia tidak sedang bekerja. Ketika saya maju proposal dia tidak datang menemani saya bahkan tak menyemangati saya. Ya sudahlah.
Aku tahu dia slalu seperti itu. Bahkan ketika aku maju hasil pun dia tak datang. Aku menyelesaikan skripsi dengan tempo 5 bulan. Dengan nilai sangat memuaskan sesuatu yang membanggakan diriku.
Akhirnya aku kembali ke Bunyu mengunjungi anak dan suamiku. Hubunganku dengan suamiku semakin gak karuan dia menyueki aku di pagi hari, tapi bagai singa kelaparan dimalam hari. Keadaan ini sungguh sangat membua aku tak nyaman. Hingga malam itu, aku ungkapkan semua yang aku rasakan dan dia malah semakin menjadi. Disaat yang bersamaan aku harus menyiapakan pemberkasan kelulusan mulai dari yudisium hingga wisuda.
Tak ada uang yang dia berikan, uang tabunganku hasil bekerja kemarin masih ada. Uang itulah yang saya gunakan untuk menyelesaikan semua urusan ku. Yudisium dia tak datang. Dan aku tetap sabar menjalani dan menghadapi semua ini. Selesai yudisium aku ditunjuk buat jadi asisten dosen di fakultas sehingga aku tidak bisa ke Bunyu. Hingga waktu wisuda pun tiba namun dia tak juga datang padahal aku sudah mengajaknya dan memberitahukannya. Bahkan aku memohon padanya untuk datang di hari yang tak akan terulang lagi itu. Namun, lagi-lagi dia tak datang.
Wisuda selesai akhirnya aku kembali dan menemuinya. Dia semakin kasar dan beringas padaku. Aku sudah tak sanggup lagi. Ketika aku ingin membawa anakku ke Tarakan dia mengharamkan aku untuk memelihara anakku sendiri bahkan dia tega menyumpahi anaknya sendiri. Entah apa lagi yang harus aku lakukan. Keadaan ku disana sudah tak nyaaaman sama sekali. Tak nyama sementara anakku membutuhkan aku, tapi anakku dirampas dari tangannku.
Dalam masalah yang berat ini. Allah mengirimkan kabar bahwa aku akan di sekolahkan oleh kampusku dimana pun mau kuliah dengan biaya full gratis, alias beasiswa. Ini bener-bener kabar bahagia. Sungguh bahagia.
Dan, aku memilih untuk melanjutkan ke Jerman. Untuk itu aku mempersipkan diri mengenai segala sesuatu mengenai keberangkatanku dan persiapan diriku.
Namun, masalahku belum selesai.
Setelah menjelaskan semuanya kepada kedua orang tuanya. Walaupun aku tahu ini masalah kami dan seharusnya kami dapat menyelesaikannnya bersama-sama. Namun aku tak sanggup lagi bersamanya menyelesaikannya. Namun, taka ada aku dapat dukungan dari orang tuanya malah aku dijatuhkan, dihina, dan diremehkan. Dia juga telah mengharamkankan ku untuk melihat dia lagi.
Hingga entah apa yg bapak bicarakan dengannya hingga dia berjanji akan ke Tarakan untuk memperbaiki semuanya. Namun, ku tuggu-tunggu tapi tak pernah juga datang seperti biasa. Dia hanya bisa bicara tanpa pembuktian. Jadi, aku memutuskan untuk melakukan gugatan cerai setelah beberapa kali aku konsultasikan sama Ustadz, beberapa guru agama, dan para orang tuaku. Aku pun memutuskan berpisah dengannya. Dengan harapaaan yang sangat besar bahwa ankku bisa bersamaku. Amiin.
Kali ini, aku hanya bisa berdoa agar diberikan yang terbaik dalam hidupku.
_____
Kembali membaca >>> Pemerkosaan, Saya dan Suami : Pencarian Makna (part 1) & Pemerkosaan, Saya dan Suami : Pencarian Makna (part 2).