Oleh: Muhamad Iqbal Agus,
#SahabatPICAmbassador Sulawesi Tenggara
Dalam
mengarungi kehidupan di alam semesta, manusia sebagai mahluk sosial tentunya
telah tertanam dalam diri masing-masing atas
suatu kemauan ingin menggapai sesuatu hal yang diangan-angankan. Sama
halnya seperti apa yang aku alami. Aku merupakan seorang anak yang hidup serba sederhana.
Kisah ini diawali dengan perjalanan yang aku alami ketika untuk pertama kalinya
menginajakan kaki di dunia perkuliahan. Saat itu, tepatnya pada bulan Juni 2013.
Aku dinyatakan lulus di Salah satu Universitas ternama di Provinsi Sulawesi
Tenggara yakni di Universitas Halu Oleo Kendari melalui jalur SBMPTN.
Mimpi yang tertunda |
Namun
sebelumnya aku juga telah mendaftarkan diri di Universitas Islam Sultan Agung
Semarang dan dinyatakan lolos di kampus tersebut dengan beasiswa Cerdas Sultraku. Beasiswa yang didedikasikan kepada calon mahasiswa yang berasal dari
Prov. Sulawesi Tenggara oleh Gubernur Sulawesi Tenggara. Namun, aku merasa
terbebani dengan program beasiswa tersebut dan pastinya akan hidup di kota yang
sangat berjauhan dengan orang tua. Begitulah pemikiran yang ada dibenak saya
saat itu. Hingga saya memutuskan untuk
tetap melanjutkan studi di Universitas Halu Oleo melaui beasiswa BidikMisi.
Mulanya, sebelum mengikuti tes
SBMPTN. Saya telah mengikuti pendaftaran melaui jalur SNMPTN dengan tujuan
perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung Fakultas Teknik Pertambangan. Besar
niat dan keinginan saya untuk melanjutkan kuliah dikampus ternama tersebut.
Namun, skenario Allah yang ditujukan tidak seperti apa yang aku inginkan. Aku
tidak dinyatakan lolos. Kecewa, spirit down, sedih, seperti itulah perasaan
yang saya alami.
Tidak hanya sampai disitu, ketika pendaftaran SBMPTN dibuka,
saya mencoba untuk mendaftarkan diri dengan tujuan kampus yang sama yakni ITB
FMIPA Kimia untuk pilihan I, UGM Teknik Kimia pilihan ke-2, dan pilihan ke-3
yang menjadi pertimbangan yang begitu susah untuk diputuskan. Keinginan dan
hati bertolak belakang. Keinginan untuk pilihan ke-3 adalah Kimia FMIPA
Universitas Hasanudin. Anehnya saat prosesi pendaftaran online. Ketika
upload foto, prosesi pendaftaran bermasalah, dengan keterangan bahwa file
yang diunggah mempunyai kapasitas ukuran yang sangat besar.
Foto diresize dan
diunggah kembali. Namun, hal tersebut tidak berhasil. Berkali-kali dicoba namun
tetap dengan permasalahan yang sama. Ketika hati berhendak mencoba
iseng-isengan mengganti tujuan kampus pada pilihan ke-3 yakni menggantikannya
dengan Universitas Halu Oleo Jurusan Kimia FMIPA. Alhasil proses pendaftaran
berakhir dengan keterangan bahwa pendaftaran berhasil. Singat cerita, saat
pengumuman tiba. Saya dinyatana lolos. Namun tidak di kampus yang saya
idam-idamkan. Saya dinyatakan lulus pada pilihan ke-3 yakni di Univ. Halu Oleo.
Sontak sy berpikir, wah Allah menginkan saya untuk kuliah di Kampus Halu Oleo,
karna sebelumnya proses pendaftaran bermasalah ketika kampus halu oleo tersebut
tidak tertera dalam form pendaftaran online. Allah menginkan untuk menggapai mimpi dan cita-cita saya di kampus Halu Oleo. Mulailah saya untuk memperkuat tekad
bahwa saya yakin saya akan sukses melalui UHO (Universitas Halu Oleo).
Waktu
demi waktu berjalan, semester demi semester. Berbagai macam warna-warni cobaan
yang dialami oleh seorang mahasiswa yang kehidupannya serba sederhana. Cobaan
yang datang dari keluarga, ekonomi, sahabat, dosen, kuliah dan lain
sebagainya. Namun, cobaan tersebut bukan
menjadi polemik bagi saya untuk putus asa. Bahkan dengan semua permasalahan
tersebut saya menjadi kuat dan bersemangat untuk SUKSES.
Saya yakin bahwa Allah
memberikan cobaaan pada hambanya tidaklah diluar kesanggupan seorang hamba,
maka dari itu saya tetap optimis untuk mengahdapi semua permasalahan tersebut.
Hanya berbekal keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Serta harus
memiliki hati yang sabar, super sabar. Itulah kunci yang saya pegang dalam
menjalani kehidupan menjadi seorang mahasiswa.
Menjadi seorang mahasiswa, kita tidak hanya dituntut
untuk menjadi seorang mahasiswa yang memiliki IPK tinggi, tapi kita juga
dituntut untuk menjadi mahasiswa yang berguna bagi lingkungan sekitar, mampu
bersosialisasi dan beradaptasi pada masyarakat. Pintar tidak cukup untuk
menjadi bekal kesuksesan. Namun harus diiringi dengan sikap serta attitude yang
baik. Lanjut cerita, mimpi-mimpi yang saya inginkan mulai menampakan dirinya.
Yah, selama berkuliah di UHO beberapa kegiatan dan penghargaan yang saya raih. Itulah kehendak Allah, jika tidak berkuliah di
UHO, belum tentu saya bisa mendapatkan penghargaan-pengahargaan tersebut.
Mungkin itulah firman Allah bahwasanya “Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh
Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)
Pesan
: Stay positive, hard work, make it
happen.